Selasa, 06 Maret 2018

LOMBA BACA PUISI PELAJAR TINGKAT SMP/MTs-SMA/SMK/MA SRMB KEBUMEN 2018

Dalam rangka peningkatan apresiasi bahasa dan sastra dikalangan pelajar di Kebumen , Sekolah Rakyat MeluBae Kebumen didukung oleh Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Kebumen bermaksud menyelenggarakan Lomba Baca Puisi Pelajar Tingkat SMP/MTs-SMA/SMK/MA Se-Kabupaten Kebumen. Lomba memperebutkan trophy DKD Kebumen dan sejumlah uang pembinaan dan piagam. Kegiatan lomba akan kami selenggarakan pada :
Hari/ Tanggal              : Sabtu, 17 Maret 2018
Waktu                         : Pukul 08.00 WIB s/d Selesai
Tempat                        : Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen
Lomba Baca Puisi Anti Korupsi SRMB tingkat SMP/MTs/SMA/MA/SMK  se-Kabupaten Kebumen merupakan kepedulian  Komunitas Sekolah Rakyat Melubae (SRMB) dalam memerangi permasalahan korupsi yang sedang merajalela bangsa dan negara.
Event ini sebagai upaya untuk menyadarkan generasi muda terdidik dan masyarakat tentang bahaya dari korupsi tersebut
 “Lomba Baca Puisi Anti Korupsi SRMB tingkat SMP/MTs/SMA/MA/SMK  se-Kabupaten Kebumen  ini sangat menarik dikarenakan puisi-puisi yang akan di perlombakan ini merupakan puisi yang berisikan pesan-pesan dari  penyair terhadap para koruptor yang merajalela di era zaman ini, dan menumbuhkan kreatifitas generasi muda dalam menginterpretasikan puisi tersebut.
Permasalahn korupsi merupakan persoalan yang serius, dan harus ditanggapi, serta dicarikan penawar untuk mengantisipasi pertumbuhannya. Komunitas Sekolah Rakyat Melubae (SRMB) bergerak melalui Lomba Baca Puisi Anti Korupsi SRMB  dengan mengikutsertakan siswa/siswi SMP/MTs/SMA/MA/SMK  se-Kabupaten Kebumen untuk menjadi generasi yang bertanggung jawab dan mengerti arti penting bagaimana mencegah korupsi dengan kesenian khususnya berpuisi. Tradisi puitikal dengan berpuisi  merupakan cara untuk memberantas budaya korupsi di tengah kehidupan masyarakat.
Peserta lomba silakan mendaftar dengan  biaya pendaftraran Rp.50.000,- per-orang, setiap sekilah boleh mengirimkan lebih dari 1(satu) orang utusan.Untuk pendaftarannya dapat menghubungi Nomor HP/WA ( 082135898543) atau langsung mendaftar ke sekretariat Komunitas Sekolah Rakyat Melubae (SRMB) Kebumen.
Pada Lomba Baca Puisi Anti Korupsi SRMB tingkat SMP/MTs/SMA/MA/SMK  se-Kabupaten Kebumen  ini para peserta akan membacakan  puisi-puisi yang berisikan pesan-pesan dari  penyair terhadap para koruptor yang merajalela di era zaman ini, dan menumbuhkan kreatifitas generasi muda dalam menginterpretasikan puisi tersebut.
Melalui Lomba Baca Puisi Anti Korupsi SRMB  yang mengikutsertakan siswa/siswi SMP/MTs/SMA/MA/SMK  se-Kabupaten Kebumen, Komunitas Sekolah Rakyat Melubae (SRMB) mengajak para siswa-siswi sebagai generasi muda terdidik,  untuk menjadi generasi yang bertanggung jawab dan mengerti arti penting bagaimana mencegah korupsi dengan kesenian khususnya berpuisi. Tradisi puitikal dengan berpuisi  merupakan cara untuk memberantas budaya korupsi di tengah kehidupan masyarakat.
Pendaftaran mulai Jumat, 23 Februari 2018 S/D Jumat, 16 Maret 2018
 Tempat Pendaftaran Peserta
1. Kantor Kelurahan Kebumen Jl. Pemuda no. 31 Kelurahan Kebumen
       2. Kesekretariatan Panitia Lomba Jl. Sawo 19 RT.07 RW. V Kel.Kebumen.
 Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen
KetentuanUmum 
  1. Peserta adalah Siswa/Siswi SMP/ MTs/ SMA/ MA/ SMK  se-Kabupaten Kebumen yang masih aktif.
  2. Pendaftaran dilakukan di Sekretariat SRMB Jl. Sawo 19 RT.07 RW. V Kel.Kebumen dan Kantor Kelurahan Kebumen Jl. Pemuda no. 31 Kelurahan Kebumen ,  pada hari Jumat, 23 Februari 2018 s/d Jumat, 16 Maret 2018.
  3. Temu Teknik akan dilaksanakan hari Jumat, tanggal 16 Maret 2018
  4. Setiap pendaftar dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 50.000 diserahkan saat peserta melakukan pendaftaran.
  5. Setiap sekolah boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) orang peserta.
  6. Saat mendaftar, peserta harus mengumpulkan foto kopi Kartu Pelajar/ Kartu OSIS/ Kartu Pramuka, sebanyak 1 (satu) lembar pada panitia pendaftaran.
  7. Tidak ada kuota maksimal peserta. 
  8. Hal-hal yang belum tertera menjadi kebijakan panitia.
  9. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
Ketentuan Khusus
  1.  Pembacaan puisi hanya dilakukan dalam satu babak.
  2. Peserta tidak diperkenankan menggunakan alat pengiring, baik dimainkan sendiri atau dimainkan orang lain saat pembacaan puisi.
  3. Setiap peserta membacakan 1 (satu) Puisi Wajib dari 1 (satu) Puisi Pilihan yang disediakan panitia, Puisi Wajib dan Puisi Pilihan tersebut yaitu :
No.
Judul Puisi Wajib
Karya Penyair
1
Jembatan
Sutardji Calzoum Bachri
No.
Judul Puisi Pilihan
Karya Penyair
1
Kong Kalikong
Pitra Suwita
2
Dilarang Korupsi
Pitra Suwita
3
Enyahkan
Pekik Sat Siswonirmolo
4
Melihat Kenyataan
Pekik Sat Siswonirmolo
Kriteria  Penilaian
  1. Penghayatan : Ketepatan/takaran rasa, totalitas emosi, dan ekspresifisik.
  2. Vokal : Penyajian secara lisan, meliputi kenyaringan, ketepatan artikulasi, dan intonasi.
  3. Penampilan : Keharmonisan keseluruhan ekspresi lisan dan ekspresifisik (wajah dan anggota tubuh), kesesuaian kostum, sikap (cara membawakan diri di depan pemirsa), teknik muncul.
  4. Panitia akan mengambil enam terbaik dari  peserta SMP/ MTs, dan enam terbaik dari  peserta SMA/ MA/ SMK . 
PUISI MATERI LOMBA
PUISI PILIHAN
Lomba Baca Puisi Anti Korupsi SRMB tingkat SMP/MTs/SMA/MA/SMK  se-Kabupaten Kebumen
Kong Kalikong
karya Pitra Suwita Kebumen
Kong kalikong
Kalau besar jadi bangkong
Kong kalikong
Perutnya besar  seperti  genthong
Kong kalikong
Persekutuan para penyamun merampok negeri
Kong kalikong
Kesepakatan para cukong
Di setiap lobi-lobi, mencari koalisi
Tak perduli para anak negeri mengais rejeki menjual diri
Kong kalikong
Kesepakatan para cukong memperkaya diri, menjual nurani.
Kebumen SRMB 2013.
PUISI PILIHAN
Dilarang Korupsi
Karya Pitra Suwita Kebumen
Ketika manusia bangga dengan aibnya
Alam enggan bersahabat
Matahari  pun enggan bersahabat
Hutanku tak lagi rimbun olehpepohonan
Bumi terhisap oleh keserakahan
 amarah membuncah
Ketika manusia bangga dengan kepandaiannya
Ia menjadi  penipu dirinya
Menangislah langit
Membencilah matahari
Berteriaklah gunung
Angin liar
Bumi lapar
Ketika manusia banyak yang berduka
Maka jangan pernah menjadi Korupsi.
Kebumen 2012
PUISI PILIHAN
Melihat Kenyataan
Karya Pekik Sat Siswonirmolo
Berderet panjang-panjang
Pasukan berompi oranye mengular
Saling bergandeng tangan bergelang logam
Berwajah suci berseri tanpa dosa
Menebar senyum, pikat ditiap kilat kamera
Diwaktu lalu saat pilkada
Telah ia tebar pesona bertuba
Di podium propaganda
Janji-janji meraung membumbung
Jadi pikat yang membuai
Melenakan kaum jelata
Demi meraup dukungan masa
Semua menjelma jadi ahli agama
Jadi kyai
Jadi sufi
Bahkan dalil dalil suci digemakan
Petikan kitab suci didengungkan
Ketika kemenangan tlah diraih
Kekuasaan tlah digenggaman
Tahta singgasana tlah diduduki
Serta merta berubah jadi srigala
Bertaring runcing, kuku kuku tajam
mengancam
para jelata ditelapak kaki melata
menanggung derita
Kini
keserakahan tlah menuai karma
Saat KPK menjerat
Menggiring ke penjara.
                         Jatimulyo, 20 Mei 2017 
                         ( dipetik dari Antologi Puisi Memo Anti Korupsi 6)
PUISI PILIHAN
ENYAHKAN
Karya Pekik Sat Siswonirmolo
Akankah kita biarkan
Benih culas para pecundang bertunas
di seluas ladang pertiwi
Akankah
Kelak bila kita biarkan
sulur-sulurnya menguat menjadi jerat
akar-akarnya menjalar menjadi kekar
batang-batangnya meradang setajam pedang
merajam tatanan moral jadi amoral
normal jadi anormal dan nurani jadi tirani
Mari
Enyahkan benih para pencuri berwajah serupa sufi
Yang telah menebas nurani melibas bisik hati
Tanpa rasa dosa menimbun harta
Menyatroni negeri sendiri dengan gagah berani
Mari menyatu senyampang masih ada waktu
Kebumen, 2013 ( dipetik dari Antologi Puisi Menolak Korupsi 2b)
 PUISI WAJIB
Lomba Baca Puisi Anti Korupsi SRMB tingkat SMP/MTs/SMA/MA/SMK  se-Kabupaten Kebumen
JEMBATAN
Karya  Sutardji Calzoum Bachri
Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung air mata
bangsa, Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi
dalam teduh pekewuh dalam isyarat dan kisah tanpa makna.
Maka aku pun pergi menatap pada wajah berjuta. Wajah orang
jalanan yang berdiri satu kaki dalam penuh sesak bis kota.
Wajah orang tergusur. Wajah yang ditilang malang. Wajah legam
para pemulung yang memungut remah-remah pembangunan.
Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar penonton etalase
indah di berbagai plaza. Wajah yang diam-diam menjerit
mengucap
tanah air kita satu
bangsa kita satu
bahasa kita satu
bendera kita satu !
Tapi wahai saudara satu bendera kenapa sementara jalan-jalan
mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota, jembatan-jembatan
tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah
yang ada, tapi siapakah yang akan mampu menjembatani jurang
di antara kita ?
Di lembah-lembah kusam pada puncak tulang gersang dan otot
linu mengerang mereka pancangkan koyak moyak bendera hati
dipijak ketidakpedulian pada saudara. Gerimis tak mampu
mengucapkan kibarnya.
Lalu tanpa tangis mereka menyanyi padamu negeri air mata kami.
(dipetik dari Antologi Puisi Menolak Korupsi 2b)